Surabaya,CJ – Semarak peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 kampung-kampung di Surabaya menunjukkan semarak peringatan kemerdekaan.
Sejak awal Agustus hampir semua kampung melakukan kerja bakti, menyambut datangnya bulan Kemerdekaan. Segala daya upaya dilakukan untuk kampung semakin cantik.
Spesial menyambut bulan Kemerdekaan itu. Kita bisa melihat dan merasakan, warga Kota Surabaya menggeliat pada bulan Agustus. Warganya bergerak, dengan semangat gotong royong, bahu-membahu satu sama lain.
“Kita mensyukuri nikmat dari Tuhan yang Maha Esa atas anugerah kemerdekaan. Negeri ini terbebas dari penjajahan bangsa asing, yang berusia berusia 80 tahun. Kini, tugas dari generasi sekarang yang mewarisi kemerdekaan untuk mengisi dengan karya-karya terbaik. Seperti dikatakan Bung Karno, kemerdekaan adalah suatu jembatan emas, yang diseberangnya didirikan negeri yang berdaulat. Dirgahayu Republik Indonesia! Jayalah selalu, kekal dan abadi,” kata Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya.
Adi Sutarwijono mendorong semua warga ikut mempromosikan Kampung Pancasila untuk mewujudkan jiwa gotong royong dan mengajak masyarakat untuk mendoakan para pahlawan.
“Mari, kita doakan para arwah para pahlawan, para pejuang, para suhada, para pengabdi bangsa, yang telah mendahului kita. Semoga semua diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa, dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Dan, kita diberi kekuatan untuk mewarisi api perjuangannya,” kata Adi.
Adi mengatakan, peringatan kemerdekaan ke-80 adalah momentum tepat bagi kita semua untuk mensyukuri kemerdekaan, merenungkan kembali peran kita dalam mengisi kemerdekaan. Menjaga suasana tetap guyub, rukun, saling bekerja sama. Kota Surabaya, dengan segenap multikulturalnya terus melakukan pembangunan di semua bidang. Dan, para legislator DPRD Kota Surabaya terus memaksimalkan peran di bidang: pembuatan peraturan daerah, penganggaran dan menjalankan pengawasan pembangunan.
“DPRD Kota Surabaya terus melakukan pengawasan pembangunan infrastruktur skala kota, juga memastikan pembangunan di skala kampung-kampung, termasuk perbaikan rumah tidak layak huni, terus dijalankan dengan tepat waktu dan tepat sasaran. Sehingga, berbagai upaya pembangunan bisa dirasakan manfaatnya bagi warga masyarakat, terutama peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat kecil atau wong cilik,” kata Adi Sutarwijono.ADV/DN