Surabaya,CJ – Pembahasan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Kota Surabaya akan segera dilaksanakan. Pasalnya empat calon pimpinan DPRD Kota Surabaya masa jabatan 2024-2029 resmi ditetapkan dalam Sidang Paripurna di gedung paripurna DPRD Kota Surabaya, Rabu (9/9/2024).
Keempat pimpinan yang akan memimpin DPRD Kota Surabaya lima tahun kedepan adalah Adi Sutarwijono dari PDIP sebagai calon ketua DPRD Kota Surabaya, serta calon wakil ketua yaitu Bahtiyar Rifai dari Gerindra, Laila Mufidah dari PKB, dan Arif Fathoni dari Golkar.
Adi Sutarwijono Ketua DPRD kota Surabaya sementara menjelaskan, setelah disahkannya empat calon Pimpinan DPRD Kota Surabaya itu, seluruh fraksi akan secepatnya menyusun Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Serta, menunjuk siapa saja yang ditugasi dalam setiap komisi di legislatif.
Lebih lanjut, pria akrap disapa cak Awi ini mengatakan bahwa tahapan berikutnya, dirinya bersama tiga pimpinan lain bakal mengirimkan berkas pimpinan definitif yang baru ditetapkan di rapat tersebut kepada Pemprov Jatim. Setelah surat penetapan dari Gubernur diterima, akan ada satu rapat paripurna untuk pengambilan sumpah janji pimpinan.
“Hari ini kami berkomunikasi dengan Ibu Novi sebagai Pjs Wali Kota Surabaya. Kami meminta untuk dibantu agar surat penetapan dari Pjs Gubernur Jatim segera turun. Lantas, kami segera membentuk AKD yang menjadi landasan kerja seluruh kawan-kawan di DPRD,” ujar Adi.
Surat penetapan itu diharapkan Adi bisa turun dalam waktu singkat. Hal itu agar 50 anggota dewan yang baru bisa segera masuk ke unsur-unsur AKD dan melaksanakan tugas serta fungsi kedewanan dalam melayani masyarakat.
Kepada seluruh jajaran dewan dan Pemkot Surabaya, Adi melayangkan ucapan terimakasih untuk kerjasama yang baik selama ini. Ia juga memastikan bahwa kedepan, pihaknya akan terus memaksimalkan kinerja untuk kesejahteraan rakyat.
Dan Adi selalu menekankan pentingnya bekerja dengan maksimal untuk rakyat. Sebab, dewan merupakan penyambung lidah rakyat ke pemerintah. Melalui dewan, masalah dari masyarakat bisa tersampaikan dan menemui solusi.
“Harus all out saat bekerja. Terjun ke masyarakat langsung, temui dan pahami masalah mereka. Tugas kita, menyampaikan ke eksekutif dan mengawal penyelesaian masalah itu,” ungkap Adi. ADV/DN