Surabaya,CJ – Memasuki Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Arif Fathoni mendorong Dinas Pendidikan setempat serius mencegah praktik perundungan selama MPLS.
“Saya berharap Dinas Pendidikan Kota Surabaya mencegah terjadinya praktik perundungan ketika proses masa pengenalan lingkungan sekolah. ” kata Fathoni di Surabaya, Minggu, (13/7/2025)
Ia mengusulkan agar dinas pendidikan menurunkan satuan tugas (satgas) ke sekolah-sekolah yang dianggap rawan terjadi perundungan terhadap peserta didik baru.”Satgas tersebut harus diturunkan di sekolah-sekolah yang dirasa rawan,” katanya.
Menurutnya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya juga perlu melibatkan pengurus OSIS sebagai duta antiperundungan selama pelaksanaan MPLS karena dengan keterlibatan siswa senior dalam kampanye antiperundungan maka kekhawatiran para orang tua bisa diminimalisasi.
“OSIS harus dilibatkan agar menjadi duta antiperundungan. Jadi, para wali murid yang menitipkan anaknya sebagai peserta didik baru tidak merasa resah terkait potensi tindakan perundungan oleh kakak kelas,” katanya.
Ia mendorong kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya segera menerbitkan surat edaran kepada seluruh penyelenggara pendidikan, khususnya jenjang SMP, untuk meningkatkan pengawasan terhadap potensi perundungan selama MPLS berlangsung.
“Saya khawatir jika tidak ada surat edaran dan praktik perundungan tetap terjadi, ini akan mencederai predikat Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak,” tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh menekankan pentingnya menciptakan pembelajaran yang mendalam, bermakna, aman, nyaman, dan menggembirakan. Bagi siswa SD yang akan ke SMP, ada penyesuaian besar dengan berbagai bidang studi dan guru yang berbeda.
“Hal ini perlu disampaikan selama MPLS. Siswa juga akan diajak untuk berinteraksi dan menunjukkan karakter di lingkungan baru mereka,” ujarnya.
Yusuf menerangkan bahwa dalam persiapan pra-MPLS sudah dilakukan dan berharap semua siswa dapat mengikutinya.
“MPLS akan dilaksanakan selama lima hari dalam satu pekan, mencakup pembentukan karakter, pengenalan lingkungan sekolah, dan pengenalan bidang studi pembelajaran,” katanya. ADV/DN