Surabaya,CJ – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya mendorong adanya percepatan penetapan Plt Dirut Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) supaya bisa mengoptimalkan keberadaan Perusahaan Daerah tersebut.
“Kewenangan penuh Pak Wali Kota Surabaya untuk mengumumkan siapa nanti pengganti atau menunjuk direktur dari Kebun Binatang Surabaya tersebut yang sampai saat ini masih Plt,” ungkap Anggota Komisi B, Bagas Iman Waluyo rabu (12/2/2025).
Ia menambahkan, dengan adanya dirut baru nanti sekiranya KBS akan menjadi optimal karena sekarang sudah baik tapi kalau nanti sudah ada direktur itu sudah bisa memutuskan mana yang bisa kemajuan untuk KBS itu sendiri.
“Artinya untuk program-program strategis mungkin bisa terlaksana. Untuk pendapatannya juga nanti kemungkinan akan mengikuti lebih baik lagi,” katanya.
<span;>Bagas pun, berharap sosok yang ideal nantinya bisa memimpin KBS, dirinya secara pribadi memiliki gambaran tersendiri di antaranya sudah mengenal betul sistem dari kebun binatang tersebut.
“Tidak hanya mengenal sistem tapi juga paling tidak beliau ada trek record pernah kerja di kebun binatang di suatu wilayah atau di mana. Saya rasa seperti itu. Jadi waktu masuk di kebun binatang Surabaya tidak perlu adaptasi kira-kira perlu ya,” ujarnya.
Saat ini lanjut Bagas, beberapa persoalan yang sudah menanti dirut baru, diantaranya usulan kenaikan tarif KBS dirinya mengatakan saat ini masih mengambang dan masih dalam tahapan pengkajian yang mendalam.
“Kalau memang untuk kenaikan tarif memang kita masih dalam pengkajian. Kemarin memang ada beberapa usulan untuk kenaikan karena sudah sekian lama tarif Kebun Binatang Surabaya itu tidak naik. Tapi dengan saya melihat kondisi di bawah memang banyak yang keberatan juga untuk dinaikkan,” ujarnya.
Kemudian dengan harga makanan di kios di dalam KBS dirinya mengatakan akan melakukan kajian terkait hal tersebut, bagaimana sistem pelaku UMKM yang ada di dalam KBS.
“Mungkin nanti bisa di kaji lagi untuk masalah makan dan minum. Ada di dalam KBS itu karena kan di sana juga tempat wisata dan mungkin dari beberapa penjual juga ada dari sewa tersebut mempertimbangan dari sewa, belum dari bahan pokok-pokok yang lainnya seperti itu,” katanya.ADV/DN