Surabaya,CJ – Belakangan di Surabaya diwarnai maraknya konvoi yang berjung tindakan kriminal yang dilakukan para remaja. Yang baru-baru ini pristiwa konvoi rema ini yang mengeroyok empat pemuda di Jl. Tunjungan. Aksi kenakalan remaja tersebut menjadi sorotan Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati.
Dalam hal ini, Ajeng memberikan dorongan dan mengajak kepada seluruh pihak, baik dari Pemkot, orang tua dan semua masyarakat Surabaya untuk bahu mambahu untuk menciptakan Surabaya yang kondusif, aman dan nyaman.
“Sepanjang tahun 2023 hingga awal tahun 2024, telah terjadi banyak insiden kenakalan remaja yang mengarah pada tindak kriminal. Ini harus ditelisik, karena tidak semua pelaku berasal dari kota Surabaya,” ungkap Ajeng Wira Wati saat dihubungi, Senin (22/1/2024).
Menurut Ajeng sangat sulit bagi masyarakat jika pencegahan kenakalan remaja diserahkan pada keluarga saja. Karena itu, ia menilai bahwa sanksi sosial yang diberlakukan oleh Pemkot Surabaya sangat efektif untuk menimbulkan efek jera.
“Perilaku menyimpang dari remaja tersebut tidak bisa diselesaikan hanya dari kalangan keluarga. Sanksi sosial memang bagus diterapkan sebagai efek jera,” ujarnya.
Ajeng mengatakan Pemkot Surabaya juga harus senantiasa konsisten akan pentingnya pendidikan agama, pendidikan moral berkebangsaan, dan fasilitasi minat bakat anak di lingkup sekolah.
“Jadi memang perlu sinergi antara pemerintah, masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh budaya hingga tokoh agama untuk mempersiapkan remaja sebagai generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab,” kata Ajeng Wira Wati.
Selain itu, Ajeng kembali menyarankan pada warga Surabaya supaya memaksimalkan layanan command center 112, agar masyarakat dapat dengan mudah melaporkan insiden kenakalan remaja.
“Dengan langkah-langkah tersebut, kami berharap insiden kenakalan remaja dapat diminimalisir. Di samping kita menciptakan lingkungan yang lebih aman, kita juha mendukung perkembangan generasi penerus bangsa,” terang Ajeng. ADV/DN