Sign In
Celotehjatim.com
  • Home
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Lifestyle
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga
Reading: Perkuat Edukasi Anak dari Bahaya Radikalisme Digital Pemkot Surabaya Gandeng Densus 88
Celotehjatim.com
  • Beranda
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Lifestyle
Search
  • Rubrikasi
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Pendidikan
    • Ekonomi & Bisnis
    • Lifestyle
    • Hukum & Kriminal
    • Internasional
    • Olahraga
    • Opini
  • About us
    • Kontak
    • Tentang
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
© 2023 CelotehJatim.com
Headlines

Perkuat Edukasi Anak dari Bahaya Radikalisme Digital Pemkot Surabaya Gandeng Densus 88

Publisher: Redaktur Jumat, 10 Oktober 2025
Share
Ilustrasi anak Surabaya

Surabaya,CJ – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng Densus 88 Antiteror Polri untuk memperkuat upaya pencegahan masuknya paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme di kalangan anak-anak. Kolaborasi ini menjadi langkah antisipatif menghadapi ancaman ideologi ekstrem yang kini merambah dunia digital, termasuk gim daring.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebelumnya mengingatkan masyarakat mengenai bahaya infiltrasi paham radikal melalui ruang digital. BNPT mencatat sedikitnya 13 anak dari berbagai daerah di Indonesia terhubung melalui permainan daring yang dijadikan pintu masuk jaringan simpatisan teroris.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Ida Widayati, menegaskan radikalisme sebagai bentuk kekerasan psikis yang mengancam tumbuh kembang anak.

“Ini adalah salah satu bentuk kekerasan psikis. Karena terornya itu tidak kelihatan, tahu-tahu akan mengubah karakter anak ini seperti apa,” kata Ida Widayati, Jumat (10/10/2025).

Menurut Ida, kerja sama dengan Densus 88 menjadi momentum penting untuk memperluas edukasi bagi guru dan siswa tentang bahaya radikalisme serta pentingnya berinternet secara sehat.

“Sebetulnya upaya-upaya pencegahan untuk berinternet sehat itu sudah lama kita lakukan. Tapi ini dapat materi baru yang harus kita sampaikan ke anak-anak,” ujarnya.

Selain itu, Ida menyebut, Pemkot Surabaya terus menjalin kolaborasi lintas perangkat daerah (PD), termasuk dengan Dinas Pendidikan (Dispendik). Untuk itu, edukasi tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga orang tua agar lebih memahami cara berkomunikasi dengan anak di era digital.

“Sebagian besar orang tua merasa anaknya aman karena diam di kamar. Padahal, bisa jadi mereka sedang belajar sesuatu yang akhirnya merusak secara psikologis,” jelasnya.

Untuk memperkuat ketahanan sosial, Ida menegaskan pemkot juga mengoptimalkan peran Kampung Pancasila sebagai ruang edukasi masyarakat melalui pilar sosial budaya dan kemasyarakatan. “Kita akan memberikan materi ini (pencegahan radikalisme) di pilar sosial budaya dan kemasyarakatan,” imbuh Ida.

Selain melalui lembaga formal, pihaknya turut melibatkan berbagai komunitas anak di Kota Surabaya. Seperti di antaranya, Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes), Forum Anak Surabaya (FAS), hingga Duta Generasi Berencana (Genre) dalam kampanye anti-kekerasan dan wawasan kebangsaan. “Anak-anak FAS bisa bicara di balai RW masing-masing, menyampaikan materi pencegahan kekerasan dari anak ke anak dan responnya bagus,” ujar Ida.

Menurut Ida, pendekatan dari anak ke anak terbukti efektif, terutama saat dikolaborasikan dengan siswa Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). “Kita juga bekerja sama dengan adik-adik yang sudah ikut di Paskib. Itu juga memberikan materi wawasan kebangsaan ke sesama dan ini efektif sekali, kita bergerak dari anak ke anak,” paparnya.

Meski begitu, Ida kembali menegaskan peran orang tua tetap menjadi kunci utama dalam mencegah paparan radikalisme digital. “Peran orang tua untuk mendalami dan masuk ke dunianya anak-anak itu sangat diperlukan. Karena semakin kesini dunia yang diselami anak-anak tidak semuanya baik,” pungkasnya. Lin

Bagikan:
TAGGED: Anti Terorisme, DP3APPKB Kota Surabaya, Pencegahan Masuknya Paham Intoleransi dan Radikalisme, Pencegahan Paham Radikalisme pada Anak, Perkuat Edukasi Anak dari Bahaya Radikalisme Digital
Redaktur Jumat, 10 Oktober 2025 Jumat, 10 Oktober 2025
Previous Article Anggota Komisi A DPRD Surabaya Minta Warga Tak Takut Lapor Kematian
Ad imageAd image

Berita Terkini

Anggota Komisi A DPRD Surabaya Minta Warga Tak Takut Lapor Kematian
Jumat, 10 Oktober 2025
“All Indonesia & ForINVEST Diluncurkan! Jawa Timur Siap Jadi Magnet Investasi Global”
Kamis, 9 Oktober 2025
Wakil Ketua DPRD Surabaya Minta Guru Dilibatkan Aktif Dalam Pelaksanaan dan Pengawasan MBG
Rabu, 8 Oktober 2025
DPRD Surabaya Mendorong Evaluasi Regulasi Pajak Kendaraan Lebih Adil dan Rasional
Jumat, 3 Oktober 2025
Ad imageAd image

Terpopuler

Peringatan Hari Perhubungan Nasional, DPRD Surabaya Dorong Regulasi Baru Bidang Transportasi
Kamis, 18 September 2025
Ratusan warga Perumahan Darmo Hill mendatangi Kantor Pertanahan Surabaya I untuk meminta penjelasan menyoal sertifikat mereka yang telah 'dibekukan' oleh BPN.
Warga Darmo Hill Terancam, Armuji Pasang Badan, BPN Surabaya I Tegaskan Sertifikat Sah
Jumat, 19 September 2025
Tidak Meratanya Program Pembangunan Fisik di Perkampungan Menjadi Perhatian Serius Wakil Ketua DPRD Surabaya
Senin, 15 September 2025
Askring Ajak 120 Anak Panti Asuhan Wisata dan Berbagi Kebahagiaan
Senin, 29 September 2025

© 2023 Celoteh Jatim | All right reserved

  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Selamat Datang

Masuk ke Akun Anda

Lost your password?