Surabaya,CJ – Memasuki musim hujan, Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakuat Daerah) Surabaya, Laila Mufidah meminta Pemerintah Kota Surabaya dalam hal ini Dinas Bina Marga dan Pematusan memastika semua saluran sudah Interkoneksi dan harus berfungsi maksimal. Semua berharap saat kota ini diguyur hujan deras dan dalam waktu lama tidak meninggalkan masalah genangan.
“Semua saluran harus terkoneksi dan berfungsi dengan baik. Air datang langsung mengalir,” ungkap Laila Mufidah, Senin (18/11/2014).
Laila Mufidah percaya bahwa dinas teknis itu akan melakukan tugasnya dengan baik. Namun pengawasan dan cek di lapangan itu sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa semua sistem saluran untuk mengatasi banjir di Surabaya berjalan dengan baik, serta punya tanggung jawab yang sama agar kota ini tidak terus-terusan menjadi langganan banjir.
Menurut Laila masih ada wilayah yang menjadi wilayah langganan banjir. Semua harus dicarikan solusi menyeluruh. Mulai dari normalisasi saluran, membuat saluran baru, hingga proyek box culvert, dan pengadaan rumah pompa juga sudah disiapkan hingga mencapai ratusan rumah pompa.
“Semua menantikan manfaat proyek saluran penanganan banjir yang saat ini menjadi salah satu fokus Surabaya. Semoga hujan kali ini banjir Surabaya bisa terkurangi,” kata Laila.
Perkembangan kota tentu berkonsekuensi pada berkurangnya lahan untuk permukiman dan industri. Akibatnya resapan air berkurang. Yang bisa dilakukan menurut Laila memastikan proyek penanganan banjir dengan pembuatan saluran air, box culvert, gorong-gorong, koneksi saluran, bozem, hingga rumah pompa harus optimal.
“Ingat, warga Surabaya terutama yang setiap tahun wilayahnya menjadi langganan banjir menanti manfaat proyek penanganan banjir tersebut. Benarkah tahun ini mereka bebas dari genangan,” ucap Laila.
Proyek pembangunan gorong-gorong dan saluran air skala besar terus dikebut. Belum lagi proyek penunjang lainnya juga digunakan pada memerangi banjir tahun ini. Di tahun 2024 anggaran dalam menangni banjir Rp 770 miliar khusus untuk proyek penanganan banjir. Bahkan 2025 besok masih akan dilanjutkan hingga anggaran ditambah menjadi Rp 850 miliar.
Surabaya saat ini tengah melakukan pembangunan dan rehabilitasi saluran air. Jumlah titiknya fantastis, mencapai 555 saluran dibangun dan direhabilitasi. Kemudian optimalisasi 25 sustem drainase.
Sebanyak 75 rumah pompa berhasil dibangun lengkap dengan 315 mesin pompa terpasang. “Tinggal semua harus mendorong signifikansi dari proyek penanganan banjir ini. Semoa musim hujan tahun ini banjir di Surabaya teetasi dengan baik,” pungkas Laila. ADV/DN