Surabaya,CJ – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) agar dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dan meningkatkan pula produktivitas masyarakat serta menumbuhkan daya saing ekonomi daerah, untuk mewujudkan kemandirian ekonomi.
Reni Astuti menerangkan hingga akhir tahun lalu, presentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Surabaya mencapai 7,62 persen. Menurutnya angka tersebut dapat diminimalisir dengan beberapa cara efektif. Salah satunya, pengentasan pengangguran berbasis smart city, karena Surabaya sudah dinobatkan sebagai smart city dan sarat digitalisasi.
“Digitalisasi harus dimanfaatkan benar untuk mengentaskan pengangguran. Ini jadi cara efektif, terlebih kini semua layanan di Kota Surabaya juga sudah berbasis digital,” ungkap Reni Astuti di ruang kerjan, Senin (6/11/2023).
Reni yakin jika Pemkot mampu mewujudkan dorongan itu. Pasalnya, Pemkot sudah menelurkan aplikasi khusus untuk Kader Surabaya Hebat (KSH) untuk merangkum data. Jadi, perihal aplikasi untuk mengoleksi profil anak-anak muda produktif pasti bukan hal yang sulit.
“Ini juga jadi wujud komitmen untuk memajukan daerah. Jika ada kemauan, program atau aplikasi itu pasti bisa diwujudkan dengan mudah,” ungkap Reni.
Pada akhirnya, selain IPM yang meningkat dan TPT berkurang signifikan, ada nilai plus lain yang bakal didapatkan Surabaya jika menerapkan saran dari dewan.
Aplikasi itu Tidak hanya untuk menampung tenaga kerja semaksimal mungkin. Adanya pelatihan dari Pemkot yang sesuai dengan bidang yang ingin ditekuni anak-anak, membuat kualitas Sumber Daya Manusia di Surabaya meningkat. Daya saing ekonomi Surabaya juga bakal melesat.
Diantaranya, kualitas hidup manusia meningkat, meningkatkan pula produktivitas masyarakat dan daya saing ekonomi daerah, serta mewujudkan kemandirian ekonomi. Hal itu sesuai dengan program prioritas aksi Presiden RI Joko Widodo dalam Nawacita. ADV/DN